Game dengan Ending Paling Tidak Konvensional – Bagi sebagian besar pemain, sebuah akhir cerita yang memuaskan adalah kunci dari pengalaman bermain game yang utuh. Namun, ada juga game yang justru memilih untuk tidak memberikan penutup yang jelas atau “konvensional”. Ending-nya bisa ambigu, mengejutkan, atau bahkan membuat pemain mempertanyakan seluruh cerita yang sudah dijalani.
Meskipun membingungkan, jenis ending seperti ini sering kali justru lebih membekas di ingatan pemain dan menjadi bahan diskusi panjang di komunitas gamer. Berikut adalah beberapa game dengan akhir cerita paling tidak biasa, namun justru meninggalkan dampak emosional dan intelektual yang mendalam.
1. Inside – Simbolisme Gelap Tanpa Kata | Game dengan Ending Paling Tidak Konvensional
Kegelapan yang Menyimpan Banyak Tafsir
Inside, garapan Playdead, adalah platformer 2D dengan atmosfer yang suram dan minim dialog. Sepanjang permainan, pemain mengontrol seorang anak laki-laki yang berlari dari kejaran organisasi misterius.
Ending-nya? Sang karakter melebur menjadi satu dengan makhluk aneh dan bergulir menuju cahaya, lalu berhenti. Tidak ada penjelasan. Tidak ada jawaban pasti.
Mengapa berkesan?
Ending yang tidak jelas memicu banyak teori — dari eksperimen manusia hingga simbolisme tentang kehendak bebas. Sebuah penutup yang lebih banyak menyisakan pertanyaan daripada jawaban.
2. The Stanley Parable – Ketika Pilihan Tak Pernah Benar | Game dengan Ending Paling Tidak Konvensional
Game Naratif dengan Akhir Tak Terhitung
The Stanley Parable adalah game naratif interaktif yang menggambarkan rutinitas seorang pegawai kantor bernama Stanley. Namun semakin lama dimainkan, semakin terasa bahwa pilihan pemain tidak pernah benar-benar “bebas.”
Game ini memiliki banyak ending — dari yang absurd, filosofis, hingga meta (mengkritik dirinya sendiri).
Mengapa berkesan?
Ending-nya seperti bercermin dengan pemain. Apakah kita benar-benar punya kendali? Apakah “ending” itu sendiri penting?
3. Nier: Automata – Akhiri dengan Harapan, Lewat Pengorbanan | Game dengan Ending Paling Tidak Konvensional
Ending yang Harus Diperjuangkan, Bahkan Lewat Penghapusan Save File
Nier: Automata menyajikan lebih dari 20 ending, tapi hanya beberapa yang dianggap “utama.” Ending E adalah yang paling terkenal karena meminta pemain menghapus save file mereka untuk membantu pemain lain menyelesaikan game.
Mengapa berkesan?
Penghapusan data pribadi sebagai simbol pengorbanan demi orang lain memberikan makna yang kuat — lebih dari sekadar narasi digital.
4. Twelve Minutes – Misteri Psikologis yang Sulit Diterima | Game dengan Ending Paling Tidak Konvensional
Looping Time, Trauma, dan Plot Twist Menjijikkan
Game ini menempatkan pemain dalam satu ruangan yang terus mengulang waktu. Awalnya terasa seperti thriller biasa, namun ending-nya membawa plot twist yang mengejutkan: semua kejadian berasal dari trauma dan hubungan yang kompleks antara tokoh utama dan istrinya.
Mengapa berkesan?
Banyak pemain merasa tidak nyaman — bahkan marah — setelah melihat akhir cerita. Tapi inilah kekuatan narasi: mampu menimbulkan emosi yang ekstrem dan diskusi etis.
5. Shadow of the Colossus – Pahlawan atau Penjahat? | Game dengan Ending Paling Tidak Konvensional
Menjadi Monster Demi Cinta
Kisah epik tentang pemuda bernama Wander yang membunuh 16 kolossus demi menyelamatkan gadis yang ia cintai. Namun di akhir cerita, pemain menyadari bahwa setiap kolossus adalah segel yang menahan entitas gelap, dan Wander perlahan menjadi inkaran iblis.
Mengapa berkesan?
Game ini memutarbalikkan harapan pemain: kita pikir sedang menyelamatkan orang, ternyata kita menghancurkan dunia.
Mengapa Ending Tak Konvensional Bisa Lebih Mengena?
1. Menantang Ekspektasi
Ending seperti ini menolak memberikan “kepuasan instan”. Pemain tidak hanya menonton atau menyelesaikan — mereka harus merenung, berdiskusi, bahkan menafsirkan ulang.
2. Meninggalkan Jejak Emosional Lebih Dalam
Ketidakpastian dan keterkejutan sering kali lebih lama membekas dalam pikiran ketimbang akhir yang rapi dan bahagia.
3. Mengajak Pemain Berpikir
Game bukan hanya hiburan, tapi juga sarana refleksi dan eksplorasi konsep-konsep berat seperti eksistensi, moralitas, dan kehendak bebas.
Kesimpulan: Akhir yang Aneh, Tapi Tak Terlupakan
Tidak semua game harus berakhir bahagia atau jelas. Justru dalam ketidakpastian, banyak game mampu menyampaikan pesan yang kuat, emosional, bahkan filosofis. Ending tak konvensional menantang kita untuk melihat game sebagai medium seni dan narasi yang matang.
Jadi, jika kamu mencari pengalaman bermain yang tidak biasa tapi meninggalkan kesan dalam, cobalah salah satu dari game di atas. Tapi bersiaplah—akhirnya mungkin tidak akan membuatmu tersenyum, tapi justru membuatmu berpikir sepanjang malam.
Baca juga : Review Game yang Menjadi Lebih Baik Setelah Update Bertahun-Tahun